Jenis Jenis Tanah Urugan Yang Bagus Untuk Bangunan

Jenis Tanah Urugan

Dalam dunia konstruksi terdapat istilah proses urugan. Proses urugan ini membutuhkan tanah yang biasa disebut dengan tanah urugan atau tanah timbunan. Tentu tanah yang digunakan tidak sembarangan. Terdapat beberapa jenis tanah urugan yang baik untuk proses pengerjaan timbunan.

Jenis Tanah Urugan
Jenis Tanah Urugan

Proses pengurugan tanah ini bertujuan agar tempat yang diurug memiliki ketinggian yang diinginkan. Tidak semua tanah bagus untuk mengerjakan proses pengurugan. Tanah urugan yang bagus harus memiliki kriteria sebagai berikut :

  1. Tanah yang digunakan memiliki tekstur yang remah
  2. Struktur tanahnya berupa butiran-butiran
  3. Tanah tidak mengandung humus atau kompos
  4. Material tanah bukan berupa lumpur
  5. Tanah harus bersih dari sampah baik organik maupun non oraganik
  6. Tidak mengandung bebatuan berdiameter lebih dari 10 cm

Tanah merupakan material bangunan yang digunakan untuk proses pengurugan baik itu lahan yang akan dibangun atau urugan pondasi. Pembangunan rumah juga memerlukan tanah urugan jadi untuk mendapat tanah yang tepat untuk timbunan, berikut ini adalah jenis jenis tanah urug yang bagus :

Table of Contents

1. Tanah Merah

Tanah Merah
Tanah Merah

Jenis tanah urugan yang bagus pertama adalah tanah merah. Tanah merah disebut juga dengan istilah laterit adalah tanah yang memiliki warna cokelat kemerah-merahan. Karakteristik tanah merah yaitu mudah menyerap air, memiliki pH netral sampai asam, memiliki kandungan alumunium dan zat besi, mengandung bahan organik sedang, dan memiliki profil tanah yang dalam.

Tanah merah umumnya terbentuk pada lingkungan yang dingin, lembab dan tergenang air. Biasanya tanah merah banyak ditemukan di daerah pegunungan, beberapa lainnya tanah merah juga ditemukan di daerah pantai. Lahan yang terdapat tanah merah lokasinya hampir menyebar di seluruh Indonesia.

Jenis tanah merah memiliki tekstur yang cukup dan padat sehingga cocok digunakan untuk proses pengurugan atau penimbunan. Selain untuk penimbunan konstruksi tanah merah juga digunakan untuk membentuk lahan perkebunan, mencetak batu bata, dan lain-lain.

2. Tanah Padas

Tanah Padas
Tanah Padas

Jenis tanah urugan yang kedua adalah tanah padas. Karakteristik tanah padas memiliki kepadatan sangat tinggi sehingga sangat kuat untuk proses pengurugan. Struktur tanah padas terbentuk dari lapukan batuan induk dengan kandungan organik yang rendah, atau bahkan tidak ada sama sekali.

Kandungan organik dan mineral yang terkandung dalam tanah padas telah bersama air yang berada di lapisan atas. Oleh sebab itu tanah padas sangat rendah kandungan organiknya dan teksturnya sangat keras. Jenis tanah padas terdapat hampir di seluruh Indonesia terutama daerah pengunungan.

Tanah padas yang sedikit mengandung kandungan organik dan memiliki tekstur keras hampir tidak bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanian. Umumnya tanah padas digunakan untuk proses pengurugan sektor infrastruktur bangunan berukuran besar seperti gedung-gedung bertingkat.

3 Tanah Semi Padas / Tanah Liat

Tanah Semi Padas Atau Tanah Liat
Tanah Semi Padas Atau Tanah Liat

Tanah urugan yang ketiga adalah tanah semi padas atau tanah liat. Tanah liat terbentuk dari perpaduan batu kapur dan tanah pasir. Terbentuknya tanah liat terjadi karen hujan yang tidak merata pada setiap tahun.

Tanah liat bisa dikatakan campuran antara tanah merah dengan tanah padas sehingga karakteristik dari tanah merah seperti gabungan kedua tanah tersebut. Sebenarnya tanah liat memiliki tingkat kesuburan yang cukup baik sehingga bisa digunakan untuk lahan pertanian khususnya persawahan.

Selain bagus untuk proses pengurugan tanah liat juga bagus untuk bahan baku kerajinan, genteng, dan batu bata. Umumnya tanah liat ditemukan pada dataran rendah seperti lereng pegunungan. Bisa juga ditemukan pada bagian terdalam tanah pada umumnya.

4. Tanah Kuning

Tanah Kuning
Tanah Kuning

Selain tanah merah, tanah kuning juga sangat bagus untuk proses pengurugan. Biasanya tanah kuning dan tanah merah ditemukan secara bersamaan. Namun tanah kuning hampir bisa ditemukan hampir di semua tempat di Indonesia.

Tanah kuning memiliki kandungan organik yang rendah sehingga baik untuk proses pengurugan. Selain itu tanah juga mudah menyerap air, kuat dan kokoh untuk bahan pengurugan.

5. Limestone

Limestone Atau Tanah Gamping
Limestone Atau Tanah Gamping

Limestone atau lebih dikenal dengan gamping/ kapur merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pengendapan cangkang kerang atau karang laut. Secara fisik limestone berwarna putih kotor, putih keabu-abuan, dan kuning keabu-abuan.

Limestone tergolong dalam Bahan Galian C yang artinya bahan galian industri. Dalam dunia konstruksi limestone sangat bagus untuk proses pengurukan karena bisa menyerap air dengan baik. Selain itu limestone juga memiliki kepadatan yang sangat tinggi.

Harga limestone yang cukup mahal, oleh sebab itu umumnya digunakan untuk proses pengurugan jalan raya. Umumnya limestone ditemukan didaerah dekat pantai atau daerah pegunungan.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *